Oleh : Dayendra Sasri
Mungkin telah banyak
dari kita yang sudah mengalami fenomena tertindih saat tidur. Di Indonesia
banyak masyarakat beranggapan bahwa peristiwa tersebut adalah sebuah fenomena
supranatural atau karena perbuatan mahluk halus yang menindih tubuh kita pada
saat tidur. Ada berbagai anggapan dari orang-orang yang sudah merasakan
fenomena tersebut, misalnya seperti melihat bayangan hitam dan bumbu-bumbu
penyedap cerita horor lainnya.
Dari penjelasan di atas
sangat tergambar bahwa pola fikir kita sangat klenik. Ingat, tidak semua
manusia yang bisa berinteraksi dengan mahluk halus. Jadi jika kita merasa ada
yang aneh, cobalah berfikir secara positif terlebih dahulu dan jangan langsung
percaya dengan hal yang tidak masuk akal.
Jika dilirik dari kacamata kesehatan, ketika kita tertidur dan mengalami sesak nafas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak. Hai itu disebut “Sleep Paralysis” atau tidur lumpuh.
Fenomena ini biasanya
terjadi pada semua usia dan bisa terjadi lebih dari sekali dan juga bisa
terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Fenomena tindihan ini bisa terjadi
dalam hitungan detik sampai hitungan menit. Yang menarik lagi, saat tindihan
itu terjadi kita sering mengalami halusinasi seperti melihat sosok atau
bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tidak heran, fenomena ini pun sering
dikaitkan dengan hal mistis.
Jika dilihat rujukan dari berbagai negara. Di negara Eropa misalnya, fenomena tindihan sering
disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang
muncul. Di China juga disebut gui ya shen
atau gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang. Dan di budaya Meksiko disebut
see me subio el muerto dan dipercaya
kejadian tersebut adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
Menurut Al Cheyne,
peneliti dari Universitas Waterlooo, Canada. Sleep Paralysis merupakan
halusinasi karena adanya malfungsi tidur tahap rapid eye movement (REM). sebagai pengetahuan. Tahapan itu adalah
tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih
dalam, tidur paling dalam, dan tahap REM (pada tahap inilah mimpi terjadi).
Saat kondisi tubuh
terlalu lelah atau kurang tidur. Gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang
seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling
ringan (talayang dalam bahasa minang), lalu langsung melompat ke mimpi (REM). ketika
itu otak mendadak terbangun dari tahap REM, tetapi tubuh belum bangun, dan
disinilah peristiwa tindihan atau sleep paralysis itu terjadi. Kita merasa
sangat sadar, namun tubuh kita tidak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya
halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari
mimpi.
Meski bisa sering
terjadi namun gangguan tidur ini tidak berbahaya, tapi harus kita waspadai. Karena
fenomena tindihan atau sleep paralysis tersebut bisa terjadi karena narcolepsy
(serangan tidur mendadak tanpa adanya mengantuk), sleep apnea (mendengkur),
kecemasan, atau depresi.
Jadi dari keterangan
diatas bisa kita simpulkan bahwa peristiwa itu sama dengan zero sleep atau
talayang dalam bahasa minang. Yaitu proses dimana otak masih aktif atau sudah
aktif namun badan masih mati (dalam keadaan tidur). Sehingga menghasilkan
sensasi seperti mimpi nyata.
Sebenarnya banyak lagi
gangguan tidur yang terbilang aneh seperti tidur berjalan, mengertakkan gigi,
dll. Itu tidak berbahaya. Yang berbahaya hanyalah jika seseorang yang mengalami
kejadian tersebut berjalan dalam keadaan tidurnya dan menemui objek yang
berbahaya seperti benda tajam, batu, api, atau terjatuh.
Ingat, sebelum tidur Berdo’alah dan minta perlindungan kepada sang pencipta selama kita
dalam keadaan tertidur. Dan jauhilah pola fikir yang bersifat klenik dan tidak
masuk akal. Olah terlebih dahulu secara logika dan tetap berfikir positif.
wasallam...
Semoga bermanfaat...
barakallah...
No comments:
Post a Comment