Sekarang
ini masyarakat khususnya perkotaan telah banyak yang menjadi golongan
masyarakat konsuntif, segala sesuatu yang dibutuhkan hanya tinggal dibeli saja.
Seperti sayuran misalnya, banyak pedagang sayur yang hilir mudik setiap pagi di
sekitar perumahan untuk menjual dagangannya.
Tetapi
beberapa waktu terakhir, masyarakat telah mulai beralih kepada produk yang
berlabel organik. Karena memang kebanyakan produk sekarang tidak bisa di
pastikan keamanan kesehatan bila dikosumsi. Hal ini juga senada dengan usaha
pemerintah dengan mengajak para petani untuk kembali ke organik di dalam
pengolahan usaha pertaniannya. Karena telah banyak contoh yang telah terjadi
akibat dari mengonsumsi makanan pertanian yang menggunakan pestidida (kimia),
pupuk (kimia), dll. Yang bisa mempengaruhi kesehatan.
Oleh
karena itu, banyak kalangan sekarang yang telah mengajak masyarakat untuk
bertanam sendiri di rumah. Semua itu banyak cara, tetapi yang paling
digandrungi adalah dengan sistem hidroponik. Karena dengan sistem hidroponik
kita bisa menghemat tempat dan mudah didalam perawatan tanamannya.
Hidroponik
adalah salah satu sistem pertanian masa depan karena dapat diusahakan di
berbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka, atau diatas apertemen
sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah yang kritis, hama dan penyakit
yang tidak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tidak
menentu, dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem
hidroponik. Hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Oleh
karena itu, harga panennya tidak kuatir akan jatuh. Pemeliharaan tanaman
hidroponik pun juga mudah, karena tempat budidayanya relatif bersih, media
tanamnya steril. Tanamannya terlindung dari terpaan hujan, serangan hama dan
penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan produktivitasnya lebih
tinggi (Hartini, 2008).
Dari
pengertian hidroponik diatas maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa bertanam
dengan sistem hidroponik adalah salah satu jalan yang bijak. Karena kita bisa
menanam tanaman sendiri dan sudah dipastikan tanaman tersebut sehat dan terjaga
kualitasnya. Penanaman dengan sistem hidroponik sebenarnya tidak serumit yang
terlihat. Hanya menambahkan nutrisi pada air yang terdapat di dalam wadahnya,
kemudian menunggu dan mengontrol air tersebut, hanya itu saja.
Bahan dan alat.
- Bahan : benih kangkung air, baskom ukuran kecil, keranjang bolong-bolong, pupuk/ nutrisi, atonik.
- Alat : injeksi ukur, tongkat pengaduk, dll.
Langkah kerja :
benih kangkung |
Siapkan benih kangkung
air, dipilih benih yang sehat dengan tandanya kulit benih mengkilap dan bernas.
Setelah itu direndam dengan air hangat selama 10-15 menit, (jika ada benih yang
mengapung, maka pisahkan benih tersebut. Itu menandakan benih tersebut tidak
sehat). hal ini dilakukan untuk menghantikan proses dermansi pada benih. Setelah
di rendam kemudian siapkan tisu atau kertas buram, lalu susun benih kangkung
pada tisu tersebut dan ditutup lagi pada bagian atasnya dengan tisu. Kemudian semprotkan
air pada tisu tersebut sampai lembab dan jangan sampai basah (tergenang) karena
akan mengakibatkan benih tersebut busuk, cukup lembab saja. Setelah simpan selama
semalam, biasanya benih sudah mulai berkecambah. Untuk tisunya diusahakan agar
selalu lembab.
larutan pupuk cair AB Mix Hidroponik Sayran |
batas air nutrisi pada wadah |
Untuk nutrisi yang
penulis gunakan adalah pupuk A dan B MIX HIDROPONIK (bisa di beli di toko
pertanian). Siapkan baskom besar untuk membuat larutan nutrisi, masukkan air
bersih kedalam baskom tersebut. Jangan gunakan air ledeng, karena air ledeng
mengandung kaporit. Ini bisa membunuh mikroba yang terdapat didalam nutrisi
tersebut. Setelah larutan telah tercampur sempurna. Masukkan air yang telah
ditambah nutrisi tersebut kedalam baskom kecil. Untuk takaran airnya jangan
sampai melebihi batas bawah keranjang bolong-bolong yang disatukan.
3. Memindahkan benih
benih yang sudah berkecambah di kertas tisu |
Setelah wadah dan
larutan telah selesai, benih yang telah berkecambah tadi sudah bisa diletakkan
langsung pada keranjang bolong-bolong, susun dengan rapi pada dasar keranjang
tersebut.
4. Perlakun awal.
kecambah yang ditutupi plastik hitam (Fototropisme) |
Sebenarnya langkah
penanaman kita sudah selesai, tapi ada dua pilihan sebelum tanaman kita
letakkan diluar ruangan. Yaitu :
a. Media langsung
diletakkan diluar ruangan dan untuk memperkenalkan langsung dengan matahari.
b. Media di simpan
dahulu selama satu malam, dengan ditutup plastik hitam. Hal ini dilakukan
supaya benih yang telah berkecambah tadi mengalami proses fototropisme, yaitu
pertumbuhan organisme sebagai respon terhadap cahaya. Ini dilakukan agar
terjadi pertumbuhan (pemanjangan) pada kecambah. Tetapi jangan terlalu lama,
karena bisa mengakibatkan pertumbuhannya setelah itu tidak baik, karena
cadangan makanan kecambah sudah banyak habis.
5. Perawatan
mengontrol larutan nutrisi |
Setelah tanaman sudah
tumbuh dengan sempurna, kita hanya perlu memperhatikan air nitrisinya. Gantilah
jika sudah berbau karena akan mengakibatkan banyaknya mikroba dan parasit yang
hidup disana, dan selalu ditambah secara berkala air nutrisinya karena akan
terjadi penyusutan yang diakibatkan diserap oleh tanaman. Setelah dua minggu,
konsentrasi larutan perlu ditingkatkan dari semula yang hanya (5 ml per 1
liter) menjadi 7-9 ml per 1 liter air.
6. Panen.
tanaman kangkung siap penan |
Setelah tanaman kita
sudah tumbuh selama 3-4 minggu sudah bisa dipanen. Tanaman kangkung siap panen
ditandai dengan memanjangnya pertumbuhan pada pucuk tanaman. Selanjutnya terserah
anda. Mau di konsumsi atau dijual, lumayan buat penambah pundi pundi keuangan. Hehehe.....
Selamat bertanam ...
dan salam pertanian ....
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment