ilustrasi pertanian |
Sudah menjadi adagium lama di tengah masyarakat kita bahwa jurusan pertanian adalah suatu jurusan yang tidak mempunyai prospek yang baik untuk kedepannya. Hal ini memang senada dengan banyaknya survei tentang mahasiswa baru yang mengambil jurusan pertanian semakin hari semakin menurun. Hal ini juga juga saya alami pada saat pertama kali menjuruskan niat saya pada saat mau masuk ke universitas. Banyak sahabat dan rekan terdekat saya yang seakan ingin mengecilkan niat saya untuk mengambil jurusan tersebut.
Namun sebagai mahasiswa
baru, saya hanya menjawab dengan senyuman manis saja karna saya sendiripun
memang belum mengetahui dan mempunyai argumen yang kuat untuk memenangkan
sanggahan itu. Namun pada akhirnya sekarang saya sudah lebih banyak mengatahui
tentang pertanian secara mendalam dan hal inilah yang mendorong saya untuk
menulis artikel ini agar rekan-rekan yang mau mengambil jurusan pertanian
setidaknya bisa menjawab sanggahan sinis yang ada tersebut.
Jika dirilik
kebelakang, alasan utama negara-negara lain untuk menguasai Negara Indonesia
adalah karena kelebihan tanah Indonesia yang berbeda dengan tanah-tanah negara
lainnya. Negara Indonesia mempunyai anugrah yaitu memiliki tanah yang subur
bahkan saking suburnya sampai-sampai dibuat lagu dengan kutipan lirik “tongkat
kayu dan batu menjadi tanaman”. Ya, bisa kita tebak. Lirik lagu tersebut secara
tidak langsung memang benar adanya.
Dari gambaran sederhana
yang pertama tadi saja sudah bisa menjadi pelontar balik bumerang sanggahan
buruk tersebut. Jadi pertanian bukan hanya sekedar mencangkul, kesawah atau
mandi lumpur saja. Pada dasarnya jurusan pertanian memang diidentik dengan
cangkul, sawah dan mengolah tanah. Tapi cobalah membuka mata dan melihat
cakrawala pertanian lebih jauh. Pertanian sangat kompleks, kenapa saya menyebutkan
kompleks? Karna filosofinya pertanian adalah keilmuan terapan.
Dalam arti secara umum,
pertanian bisa dibagi menjadi dua poin penting, yaitu :
1. Tanaman
a. Tanaman
pangan (padi, jagung, umbi-umbian, dll).
b. Tanaman
hortikultura (sayur, buah, dll).
c. Tanaman
perkebunan (sawit, karet, dll).
2. Hewan
a. Ternak.
b. Perikanan.
Dari arti secara umum
saja sudah sangat menjawab paradigma sosial yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat. bukan hanya menanam padi dan mencangkul di ladang, itu hanyalah hal
kecil di dalam jurusan pertanian. Pertanian yang sesungguhnya mencakup banyak
hal, banyak aspek, yang terkandung di dalamnya seperti aspek sosial dan
ekonomi.
Dalam kajian umum
jurusan pertanian terdapat beberapa subsistem mulai dari hulu sampai ke hilir. Mulai
dari bagaimana memproduksi suatu komuditas hingga sampai ke tangan konsumen
akhir. Pada proses tersebutlah terdapat banyak peran kelembagaan. Bagaimana,
pertanian sangat luas bukan? Bukan hanya kekantor dan mengerjakan dokumen
secara monoton saja jika kita telah lulus dari jurusan pertanian.
Didalam jurusan
pertanian, sangat banyak pilihan untuk bisa kita tekuni. Sebagai contoh : kita
tertarik didalam bidang tanaman secara langsung, bisa kita mengambil jurusan
agroteknologi. Disana kita akan mengkaji bagaimana menemukan suatu varietas
baru dan mengembangkan varietas yang sudah ada. Di teknologi hasil pertanian,
kita bisa membuat suatu inovasi terbaru tentang pengolahan hasil pertanian agar
nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan menjual secara mentah atau
agribisnis, disana penkajiannya seputar mekanisme penjualan produk. Itu baru
secara umum. Disetiap cabang keilmuan jurusan pertanian semuanya diajarkan kok,
seperti yang saya definisikan tadi.
Dari sekian banyak mata
kuliah yang pernah saya ambil, saya sangat tertarik kepada kewirausahaan, yang
mana seharusnya sebagai lulusan pertanian mampu menjadi wirausaha dalam bidang
pertanian karena ilmu-ilmu yang diperoleh
selama kuliah sangat cocok diaplikasikan dalam bidang kewirausahaan di
sektor pertanian. Tetapi sangat disayangkan, banyak para alumni jurusan
pertanian yang pada akhirnya kurang tertarik ke dalam sektor pertanian dan
lebih banyak bekerja di sektor lain diluar bidang pertanian.
Didalam prinsip
keilmuan pertanian, kami selalu diberikan doktrin dan selalu mengubah cara
pandang kami dan hal tersebut sangat bertolak belakang dengan pandangan
masyarakat selama ini. Dimana kami diharuskan membuka lapangan kerja sendiri
dan selalu diarahka agar jangan selalu tertuju menjadi pegawai dipemerintahan
maupun swasta. Pada awalnya memang ironis pandangan saya, tetapi setelah terjun
lebih dalam di bidang pertanian. Mata saya semakin terbuka, ternyata didalam
keilmuan pertanian sangat banyak peluang bisnis yang bisa kita bukan.
Untuk yang masih
mempercayai pandangan buruk tersebut pertanian tersebut dan menganggap
pertanian hanyalah pelarian jurusan dan tidak mempunyai prospek baik di
kemudian hari atau yang lebih parahnya lagi bahwa ada yang menganggap bahwa
jurusan pertanian hanyalah mencangkul. Itu semua hanyalah kegensian dan
kesangsian seseorang terhadap bidang ilmu pertanian karena sesungguhnya mereka
sendiri memang tidak tahu arti pertanian itu sesungguhnya.
Kesimpulannya, apapun ilmu
yang kita pelajari pasti memiliki manfaat masing-masing dan yang paling penting
jangan pernah memandang rendah suatu ilmu atau merasa bidang ilmu yang kita
pilih sekarang lebih bagus dari pada bidang keilmuan lainnya, karena pada
dasarnya setiap bidang ilmu tersebut mempunyai keterkaitan satu sama lainnya.
No comments:
Post a Comment