Oleh : Dayendra Sasri
Di
lingkungan masyarakat sudah terkenal sekali dengan adanya roh gentayangan.
Mereka percaya bahwa orang yang sudah mati bisa hidup kembali berupa roh.
Mereka juga beranggapan bahwa orang yang matinya tidak wajar seperti bunuh diri
ataupun di bunuh orang lain maka arwahnya penasaran. Arwah tersebut akan meminta
sesuatu agar arwahnya bisa tenang. Namun, adakah arwah gentayangan menurut pandangan agama islam?
Ilustrasi Hantu |
Tentang
arwah gentayangan atau hantu ini merupakan opini yang salah kaprah. Bukan
persoalan ada tidak adanya orang yang telah diganggu oleh makhluk yang disebut hantu tersebut, tetapi dalam
hal ini lebih mengalamatk
an kepada "siapakah yang menakut-nakuti itu?".
an kepada "siapakah yang menakut-nakuti itu?".
Memang ada
riwayat yang menyebutkan adanya ruh manusia yang melihat bagaimana orang-orang
yang masih hidup memperlakukan jasadnya. Seperti yang diriwayatkan dari Abu
Said Al-Khudri, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika jenazah telah siap, kemudian kaum
lelaki memikulnya diatas pundak-pundak mereka, maka jenazah itu jika orang shalih maka ia
akan berkata: “Segerakanlah aku!”, tetapi jika tidak (shalih), ia akan berkata kepada
keluarganya “Celaka, akan kalian bawa kemana aku?” “Segala sesuatu akan mendengar
suaranya selain manusia, dan andaikan manusia mendengarnya niscaya akan jatuh
tersungkur.” (HR. Bukhari).
Hal ini juga dikuatkan pula oleh dua hal, yaitu :
Pertama,
keterangan yang shahih menyebutkan bahwa orang kafir mendapat siksa kubur,
sedangkan orang yang shalih mendapat nikmat di kubur, bagaimana sempat mereka
bergentayangan dengan berbagai motif misal balas dendam, menolong temannya yang
masih hidup atau mencari kesenangan lain di dunia ini?
Kedua, andai
saja orang yang telah mati diberi kesempatan untuk beramal lagi, tentulah
mereka memilih fokus untuk beribadah, bukan untuk balas dendam atau yang
lainnya. Lagi pula bagaimana dengan hisabnya di akhirat jika dia membunuh
setelah matinya? Bagaimana pula dengan catatan amalnya? Jelas hal ini
menyelisihi dalil-dalil qath’i yang menyebutkan bahwa manusia putus amalnya
ketika telah mati. Seperti hadits yang sudah sangat populer. yaitu “Jika manusia
mati, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu
yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya,” (HR. Muslim).
Allah SWT
berfirman dalam Q.S. Al-Mukminum ayat 99-100 “Memberitakan bahwa orang-orang yang
telah dikuburkan mustahil bisa kembali ke dunia, kecuali dibangkitkan setelah
hari kiamat. "Orang-orang kafir (roh jahat) terkurung dalam penjara alam
kubur. sedangkan pada ayat lain Q.S Arrum ayat 56 “Jadi tidak ada kekuasaan manusia
(yang telah berada dialam kubur) untuk bisa kembali ke dunia ini".
Rasullah SAW
mengabarkan bahwa setelah roh keluar dari tubuh manusia (mati), roh itu diantar
oleh malaikat menuju penciptanya (Allah). Setelah itu dikembalikan kealam
kubur. Di alam kubur roh mendapat pemeriksaan oleh malaikat Munkar dan Nakir.
Melalui pemeriksaan itulah roh ditempatkan pada tempat yang layak baginya. Kemudian
dibukakanlah untuknya pintu ke arah surga. Lalu kepadanya dikatakan “Inilah
tempat tinggalmu dan itu pulalah yang diserakan oleh Allah untukmu yaitu segala
sesuatu yang ada di dalamnya". Mayit itu merasakan kenikmatan yang besar dan
umat berbahagia. Kemudian dikeluarkanlah kuburnya itu sampai 70 hasta dan
diberi penerangan di dalamnya. Tubuhnya dikembalikan sebagai mana permulaan
dahulu. Rohnya diletakkan di dalam kelompok roh yang suci yaitu dalam tubuh
seekor burung yang bertengger di salah satu pohon surga,” (HR. Ahmad).
Berdasarkan
keterangan Al-Qur’an dan Hadis maka jelaslah bahwa tidak ada roh gentayangan,
yang ada adalah roh orang yang mukmin tidak bisa terangkat keatas gara-gara
utangnya yang belum terbayar. Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa tidak ada
hantu, di dalam arti kata yaitu roh manusia yang telah meninggal turun kedunia untuk mengganggu manusia (HR. Muslim). Apa yang
selama ini diyakini oleh sebagian besar umat Islam hanyalah tipu daya setan
dari bangsa jin. Setanlah yang menyamar sebagai orang yang telah mati seperti
dilihat oleh orang-orang yang tertipu.
Setanlah
yang masuk ke dalam tubuh manusia dan mengaku-ngaku sebagi roh orang tua, atau
orang-orang shaleh. Karena hanya setan (jin) yang diberi kemampuan oleh Allah
untuk masuk ke dalam tubuh manusia, sebagaimana keterangan Rasulullah SAW
bahwa, “Sesungguhnya setan (jin) beredar di dalam diri manusia seperti aliran
darah,” (HR. Bukhari Muslim).
Semoga kita
bisa mengambil hikmah dari penjelasan diatas.
Wassalam...
No comments:
Post a Comment