Thursday, December 1, 2016

BAGAIMANAKAH JIN BISA MERASUKI MANUSIA


Oleh : Dayendra Sasri
 
Selamat pagi sahabat, kali ini saya akan menjelaskan secara umum tentang pertanyaan yang sering kali muncul pada diri kita, bukan bermaksud menggurui dan menvonis benar, setidaknya kita bisa mengambil sebuah kesimpulan yang berharga di akhir bacaan nanti.

Banyak mungkin diantara kita yang penasaran ingin mengetahui ‘Bagaimana kah seseorang dapat dirasuki oleh jin?' Tindakan merasuki biasanya terjadi melalui empat langkah umum. Langkah-langkah tersebut dapat terjadi dalam sekejap saja atau kadang-kadang dapat terjadi selama berbulan-bulan. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang hal tersebut.


Penjelasan secara Analogi bagaimana seseorang dapat dirasuki oleh jin

Mekanisme bagaimana orang dapat dirasuki akan  dipahami dengan lebih baik menggunakan analogi 'benteng yang sedang diserang dan dikepung’ pada zaman dahulu. Sistem pertahanan benteng mencakup dinding benteng, pasukan pemanah dan makanan yang ada di lumbung nya untuk menunggu musuh keluar. Musuh yang mengepung dengan sabar akan menunggu di luar benteng, mencoba untuk melemahkan benteng dengan membuat mereka kelaparan atau melalui penggunaan taktik psikologis. Musuh akan menerkam setiap kesempatan untuk menemukan kebocoran di dalam sistem pertahanan benteng tersebut. Keseluruhan proses ini bisa memakan banyak waktu. Namun, setelah benteng tersebut diterobos, maka musuh akan berkonsentrasi pada memperluas peneroboasnnya dan kemudian mengambil alih kendali benteng tersebut.


Hal tersebut kurang lebih adalah cara yang sama dengan bagaimana jin dll bisa merasuki seseorang dan mengambil kendali atas diri orang tersebut. Orang yang menjadi target ibaratnya sama seperti benteng pada analogi di atas dan musuh mewakili jin dll.

Jangka waktu yang bituhkan Jin untuk merasuki

Seperti dijelaskan di atas, tindakan merasuki bisa terjadi dalam beberapa detik atau selama beberapa bulan. Hal tersebut tergantung terutama kepada dua faktor berikut:
  1. Kelemahan (Rentan) dari orang yang dirasuki. Hal ini berarti kelemahan pada tingkat fisik atau mental.
  2. Perbandingan kekuatan spiritual dari jin dan orang yang menjadi target untuk dirasuki. Jin tidak bisa menyerang atau merasuki seseorang dengan kekuatan spiritual 10 % lebih besar dari jin tersebut. Jin dengan kekuatan spiritual  tinggi dapat merasuki seseorang  yang kekuatan spiritualnya rendah dengan sangat mudah.
Disini ada 4 poin penting tentang cara-cara jin merusak pertahanan dan merasuki manusia.

1. Jin akan membuat lingkungan yang kondusif untuk bisa merasuki manusia (melemahkan benteng pertahanan manusia).

Pertama-tama, jin akan membuat lingkungan sekitar dari seseorang yang telah menjadi target untuk dirasuki, menjadi kondusif bagi berlangsungnya tindakan merasuki. Jin membuat atau mengambil keuntungan dari situasi-situasi yang dapat mengacaukan pikiran sehingga melemahkan seseorang tersebut. Situasi-situasi tersebut bisa berada di tingkat fisik atau mental.
  • Pada tingkat fisik, jin dapat menyebabkan atau mengambil keuntungan dari permasalahan-permasalahan seperti ruam kulit atau membuat bayi menangis sepanjang malam, sehingga orang tua mereka menderita sulit tidur. Mereka mengambil keuntungan dari kelemahan/ kerentanan akibat permasalahan tersebut untuk membuat suatu titik masuk. 
  • Pada tingkat psikologis, mereka mempengaruhi kita dengan salah satu cara dari berikut ini.
    • Mengambil keuntungan dari gangguan-gangguan kepribadian seperti marah, takut, sifat emosional dll. Mereka memperberat gangguan kepribadian tersebut sehingga menambah kelemahan/ kerentanan kita. Semakin besar gangguan kepribadian kita, maka semakin mudah bagi jin untuk merasuki, sehingga mempercepat keseluruhan dari proses merasuki. Jin dapat dengan mudah merasuki orang-orang yang dominan komponen Tamanya  dengan gangguan-gangguan kepribadian seperti lemah pikiran, ketidakstabilan, hasrat keinginan kuat dan rasa takut. Jin memupuk gangguan kepribadian kita dengan pemikiran-pemikiran berbahaya yang akan lebih lanjut menggoyahkan dunia (pikiran) kita.
    • Menempatkan pemikiran-pemikiran negatif, menciptakan keraguan tentang diri sendiri dan orang lain, menyulut depresi, menyebabkan perkelahian di dalam rumah tangga. Pemikiran-pemikiran salah yang ditanam pada seseorang oleh jin, membuat orang tersebut berperilaku buruk. Orang tersebut dapat menyimpang jauh dari perilaku normal mereka sehingga mengganggu keseimbangan mental mereka sendiri. Contoh dari hal tersebut; seorang wanita lajang muda yang memiliki pemikiran-pemikiran seksual yang intens dan bertindak atas permikiran tersebut dengan seorang lelaki asig. Hal ini dapat menyebabkan dirinya dilecehkan dan memperparah masalahnya. Contoh lainnya;  kerugian finansial yang menimpa  pencari nafkah keluarga atau keluarga tersebut terperangkap dalam skandal
Sehingga, baik melalui permasalahan fisik ataupun permasalahan mental, jin menggoyahkan keseimbangan mental seseorang dan dengan demikian membuat kelemahan/ kerentanan sebagai titik masuk.

2. Titik masuk (jin menerobos benteng pertahanan manusia)

1. Kepribadian
Setelah kelemahan telah ditampilkan oleh orang yang menjadi target, maka jin mulai bergerak. Berikut ini adalah beberapa poin dimana jin menemukan hal-hal yang kondusif untuk membuat sebuah titik masuk ke dalam kesadaran seseorang.
Jika kepribadian dari orang yang dirasuki lemah, maka jin dapat merasuki orang tersebut setiap saat. Seseorang menjadi sangat rentan/ lemah ketika dikalahkan oleh keinginan, nafsu atau berada di dalam keadaan emosional. Pada saat itu, terjadi kekurangan pada kebersamaan dan kendali antara berbagai tubuh, yaitu tubuh halus dan tubuh fisik/ kasar. Dalam keadaan ini, jin apa pun dapat mengendalikan orang tersebut.
Jika orang yang kerasukan memiliki kepribadian yang kuat, maka jin harus menunggu saat yang tepat. Sebagai contoh, jin dapat merasuki orang jujur hanya ketika ia memiliki sekilas pemikiran yang tidak jujur.

2. Hubungan yang lemah antara tubuh halus dan tubuh fisik
Jin dapat merasuk dengan mudah ketika selubung dari tubuh kasar terpisah dari selubung tubuh mental, misalnya dalam keadaan mimpi, keadaan putus asa dll. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat terjadi bahkan dalam keadaan meditasi. Hanya jin tingkat tinggi yang dapat mengambil keuntungan dari tubuh halus yang terpisah dari tubuh kasar pada saat meditasi. Meditasi di dalam Islam mengarah kepada Dzikir hati.

3. Masa transisi  
Telah diamati bahwa jin paling aktif selama masa peralihan/ transisi seperti waktu senja di antara siang dan malam, di hari bulan mati dan hari bulan purnama di antara fase membesar dan memudarnya bulan, gerhana, dll. Hal tersebut merupakan periode dengan kecenderungan paling tinggi akan terjadinya kerasukan pada orang-orang. Kami akan membahas tentang alasan mengapa hal tersebut dapat terjadi di dalam artikel terpisah.

4. Waktu tertentu dalam sehari
Jin juga menjadi paling aktif di antara pukul 00.00-02.00 (subuh). Pada saat ini, komponen Tama di lingkungan adalah paling tinggi. Jin memulai latihan spiritual mereka pada waktu tersebut untuk memperoleh kekuatan spiritual dan energi hitam.

3. Membuat suatu pusat di dalam tubuh (konsolidasi penerobosan pertahanan).

Jin memfasilitasi kerasukan atau kendali dari seseorang melalui energi hitam. Energi hitam adalah jenis energi spiritual yang negatif/ berbahaya. Jin mendirikan ‘benteng’ di dalam diri seseorang melalui sesuatu yang dikenal sebagai ‘pusat’. Jin menyimpan energi hitam dalam ‘pusat’ tersebut. Tempat yang dipilih jin sebagai ‘pusat’ biasanya merupakan kelemahan/ kerentanan di dalam diri seseorang.
Hampir sepanjang waktu, jin pada awalnya akan membuat ‘pusat’ nya di dalam tubuh kasar, karena hal tersebut akan menyerap energi hitam paling mudah. Umumnya, ‘pusat’ ini adalah titik mana pun di dalam tubuh yang terserang penyakit di mana terdapat kenaikan terlokalisir pada komponen Sukma yang menyebabkan penyakit tersebut. Misalnya, sendi yang meradang, paru-paru dengan asma, gangguan kepribadian kemarahan dll, menjadi tempat yang prospektif untuk ‘pusat’jin.
Jin menanamkan energi hitam ke dalam kelemahan fisik atau kelemahan mental dan menetapkannya sebagai ‘pusat’. Pembuatan ‘pusat’ yang tepat dapat memakan waktu bertahun-tahun. Melalui sebuah ‘pusat’, jin melanjutkan untuk memancarkan energi hitam secara bertahap pada seluruh  pikiran dan intelek yang tersisa (bagian yang belum terpengaruh).

4. Mengambil kendali

Jin yang merasuk menutupi selubung tubuh fisik dari orang yang kerasukan dengan selubung tubuh mental dan kausal Inteleg nya sendiri. Akibatnya, selubung tubuh mental dan kausal dari orang yang kerasukan menjadi tidak berfungsi. Orang tersebut kemudian mulai berbicara, berjalan, berpikir dan berperilaku sesuai dengan selubung tubuh mental dan kausal baru dari jin.

Semoga para sahabat bisa mengambil kesimpulan dari keterangan singkat saya di atas. yang jelas Jin tidak akan bisa merasuki seseorang yang memiliki tingkat spritualitas yang tinggi. jadi, jangan pernah takut dan kuatkan lah diri kita baik secara mental, fisik maupun spritual kita.

No comments:

Post a Comment